HOS Tjokroaminoto |
Kata Pribumi dewasa ini
sering kembali digunakan. Namun pemakaiannya saat ini cenderung tendensius
dengan tujuan tertentu.
Kata Pribumi selalu
disandingkan dengan NonPribumi dengan menambahkan "vs" atau versus,
seolah olah keduanya sedang berperang satu sama lain, layaknya permainan sepak
bola. Harus ada yang menang dan yang kalah.
Tapi banyak yang kurang mengetahui apa itu
Pribumi, dan bahkan segelintir tidak mau tahu.
Saya justru bingung, mengapa mereka mengklaim sebagai Pribumi?
Definisi mana yang mereka pakai? Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Pribumi itu adalah penghuni asli ; yang berasal dari tempat yang
bersangkutan.
Kalau merasa Pribumi, apakah memang sesuai dengan definisi di atas?
Menurut penelitian yang saya ketahui, semua penduduk
yang tinggal sekarang di Kepulauan Nusantara adalah pendatang. yang membedakan
satu sama lain adalah yang datang duluan dan terakhir.
Sejauh yang
saya ketahui (mohon koreksi) ada 3 gelombang migrasi penduduk ke Nusantara.
Bangsa
Melanesoid, mereka adalah bangsa tertua yang melakukan migrasi ke Nusantara.
Mereka adalah masyarakat yang melahirkan kebudayaan mesolithikum (zaman batu
tengah) di Indonesia. Mereka kemudian tersingkir ke sebelah timur karena
desakan dari migrasi bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu. Mereka adalah Nenek
Moyang suku di Papua dan Nusa Tenggara.
Proto Melayu
(Melayu Tua), merupakan bangsa kedua yang melakukan migrasi ke Nusantara. Mereka
berasal dari Yunan (Cina Selatan). Proto Melayu merupakan Nenek Moyang suku
Batak di Sumatera, Toraja di Sulawesi dan Dayak di Kalimantan.
Deutro Melayu (Melayu Muda), adalah bangsa yang melakukan
migrasi selanjutnya. Mereka merupakan Nenek Moyang suku Sunda, Jawa, Minang dan
Bugis. Istilah Pribumi pada awalnya justru digunakan oleh
Belanda untuk mengkelompokan penduduk di Hindia Belanda. Stratifikasi sosial
dengan melabelkan Pribumi bertujuan untuk memisahkan orang Hindia dengan non
Hindia.
Saat itu Pribumi menempati tempat paling bawah dalam
stratifikasi sosial. Belanda Eropa - Cina Arab - Pribumi. Hal ini bertujuan
untuk "mengkerdilkan" masyarakat pribumi dalam kehidupa sosial
masyarakat, baik dalam pendidikan, ekonomi dan sebagaianya. Pribumi selalu
terbelakang dalam segala hal.
Stigma "terbelakang" mungkin menjadi salah satu
faktor organisasi pergerakan yang muncul pada awal abad ke 20 jarang
menggunakan kata tersebut untuk menunjukan eksistensi mereka. Mereka justru
lebih suka menggunakan kata Bumiputra sebagai sebutan untuk kelompoknya.
No comments:
Post a Comment