Saking pelitnya Ketika
orang Nederland berangkat ke Oost Indie atau Hindia Timur atau Nusantara,
mereka tidak serta membawa keluarga nya. Pergi merantau untuk bekerja berpuluh
puluh tahun lamanya dengan jarak beribu ribu mil dari kampung halaman bagi
orang yang sudah beristri sangat berat sekali.
Namun apa mau
dikata, lebih baik sendiri merantau daripada harus menambah beban biaya hidup
di negeri orang, juga belum tentu nasib akan berpihak.
Dari masalah itu,
timbulah ide yag kemudian menjadi kebiasaan orang orang bule Nederland untuk
memperistri wanita setempat. Maka, banyaklah wanita lokal yang menjadi gundik
orang bule. Itupun masih terbatas untuk kalangan menengah keatas.
Lha kalau bule
yang ekonomi nya menengah ke bawah gimana? Boro boro boyong istri dari
Nederland, buat kawin sama orang lokal aja duitnya ga cukup. Duitnya hanya
cukup buat sehari hari sama nabung buat keluarga di Nederland.
Sebagai pengobat
rindu buat istri terkasih dan tersayang, maka mereka memiliki Dutch Wife atau
ada juga yag menyebut istri yang tidak ketut. Murah meriah, tanpa harus kawin,
tidak ada mas kawin, tanpa tambahan biaya hidup. Tapi cukuplah sebagai
pengganti dan pengobat rindu yang bisa di peluk tiap kali tidur.
Gimana... cantik ngga???
Gimana... cantik ngga???
No comments:
Post a Comment