Hari
ini ketemu sama kawan dari timur, kebetulan dia lagi kuliah di Unigal. Sudah
lama tinggal di Jawa, sejak lulus SD katanya dan baru sekali pulang ke kampung
halaman. Aripin namanya, dan yang bikin kaget, dia satu marga dengan kawan saya
dulu di pondok.
Berhadapan
dengan orang lain daerah, merupakan berkah yang tak terkira buat saya. Saya
bisa bertanya sepuasnya tentang apapun kepadanya. Alam, penduduk, sosial
masyarakat, pembangunan pokonya apapun. Dan yang paling penting, saya tidak
keluar ongokos untuk tahu segalanya, hanya rokok dan kopi saja sesajennya,
itupun masih dibayarin sahabat saya.
Mujahid,
dia saya sebut. Mujahid karena dia seorang muslim yang bertekad untuk kembali
lagi kedaerahnya di Kupang dengan misi mensyiarkan Islam. Ketika saya bertanya
apakah akan menetap atau pulang kampung, dia dengan yakin menjawab “saya akan
pulang, karena tujuan saya ke sini untuk belajar dan kembali untuk membangun
kampung serta syiar Islam”. Mujahid bukan?
Dia
akan kembali ke lingkungan nya dengan membawa perubahan yang mendasar, yaitu
agama. Kita tahu di timur muslim adalah kelompok minoritas, hanya berapa persen
dari jumlah penduduk. Tapi dia mewakafkan jiwa raga serta waktunya demi syiar
dan berkibarnya bendera Islam. Mujahid bukan?
Akal
saya langsung terpancing, bagaimana cara dia untuk “mempromosikan” label Islam
disana?. Dengan dakwah dari desa ke desa kah? Atau kajian kajian keilmuan kah?
Atau dengan dakwah door to door?. “Tidak”, jawabnya santai. Islam diterima
karena wajah, bukan wajah galak, bukan wajah mengkerut berfikir bukan juga
wajah serius kajian. Islam diterima karena berwajah ramah. Ramah dalam arti
saling menghargai dan saling berbagi. “Akang juga ga mau kan diajak sama orang
galak? Atau yang suka marah-marah?” tanya dia.
Meminjam
kata Gus Dur Rohimahullah, kesalehan sosial menjadi modal Islam dapat dikenal
dan diterima disana. Dengan Qurban, muslim berbagi daging dengan non muslim,
dengan Zakat kita membantu saudara non muslim, dengan Infak dan Sodaqoh kita
saling membantu saudara yang kesulitan. Wajah seperti itulah yang membuat
jumlah muslim sudah 70 % dilingkungannya sekarang dan menuju 100%.
Subhanallah.
Islam memang Rahmatan
Lil’alamin.
setuju sekali dengan postingan blog ini
ReplyDeleteseputar indonesia hari ini