Oleh Cecep Lukmanul Hakim
Ciri-ciri Historiografi tradisional Indonesia menurut pembagian wilayah.
Istilah historiografi memiliki dua pegertian yaitu historiografi sebagai penulisan sejarah dan historiografi sebagai sejarah penulisan sejarah. Historiografi sebagai penulisan sejarah merupakan satu kesatuan dalam metodologi sejarah. Sebagai sejarah penulisan sejarah, historiografi memiliki berbagai kelompok sesuai dengan sudut pandang sejarawan melihat suatu peristiwa.
Historiografi disini merupakan cara pandang orang terhadap peristiwa disekelilingnya yang dia tuangkan kedalam sebuah tulisan (cerita). Tulisannya tersebut akan dipengaruhi oleh keadaan pada waktu dia hidup, sehingga tulisan dia mewakili keadaan zaman dimana dia hidup. Historiografi tradisional merupakan ekspresi kultural dari usaha untuk merekam sejarah.
Historiografi tradisional merupakan kekayaan intelektual dalam sejarah Indonesia. Historiografi ini dijadikan sumber satu-satunya untuk penulisan sejarah Indonesia pada masa kerjaan-kerajaan terutama masa kerajaan Hindu-Budha, meskipun ada sumber lain seperti sumber Cina dan berita para peziarah namun kedudukan historiografi tradisional ini menjadi amat penting karena menjadi sumber utama dalam penulisan sejarah masa Hindu-Budha. Meskipun banyak yang dipertentangkan mengenai isi dari historiografi ini karena sebagaimana kita ketahui penulisan historiografi pada masa ini cenderung raja sentris atau istana sentris dan berbagai hal lainnya, tapi setidaknya kita mendapatkan gambaran mengenai kondisi pada saat itu selain fakta-fakta yang kita dapatkan.
Ciri-Ciri Historiografi Tradisional menurut wilayah
Bagian Barat | Bagian Tengah | Bagian Timur |
Puisi atau Prosa | Puisi atau Prosa | Puisi |
Etnosentris | Etnosentris | Etnosentris |
Istana atau Raja sentris | Istana atau Raja sentris | Istana atau Raja sentris |
Mitologi-Irasional | Mitologi-Irasional | Rasional |
Melegitimasi kekuasaan | Melegitimasi kekuasaan | Melegitimasi kekuasaan |
____ | Kronogram/ Candrasangkala atau penanggalan | ____ |
Ramalan | ||
Pengaruh Islam | Pengaruh Hindu-Budha | Pengaruh Islam |
Keterangan:
a. Bagian barat meliputi semenanjung Melayu dan pulau Sumatera
b. Bagian Tengah meliputi pulau Jawa, Madura, Kalimantan dan Bali
c. Bagian Timur meliputi pulau Sulawesi dan Maluku
Historiografi tradisional Indonesia dimulai dari historiografi Indonesia bagian tengah, hal ini dilihat dari peta keberadaan kerajaan-kerajaan awal di Indonesia. Kerajaan pertama di Indonesia adalah kerajaan Kutai dan dan dilanjutkan oleh kerajaan Hindu-Budha di pulau Jawa. Persentuhan antara Nusantara khususnya pulau Jawa dengan India menyebabkan masuknya pengaruh Hindu-Budha mengawali masuknya Indonesia dalam babak sejarah, masuknya pengaruh India juga mempengaruhi historiografi tradisional bagian tengah. Historiografi tradisional Indonesia dimulai dari historiografi Indonesia bagian tengah, hal ini dilihat dari peta keberadaan kerajaan-kerajaan awal di Indonesia. Kerajaan pertama di Indonesia adalah kerajaan Kutai dan dilanjutkan oleh kerajaan Hindu-Budha di pulau Jawa. Persentuhan antara Nusantara khususnya pulau Jawa dengan India menyebabkan masuknya pengaruh Hindu-Budha mengawali masuknya Indonesia dalam babak sejarah, masuknya pengaruh India juga mempengaruhi historiografi tradisional bagian tengah. Meskipun Islam memiliki tempat yang dominan pada zaman kelanjutannya, namun pengaruh agama Hindu terutama sangat kental sekali terutama di daerah Jawa.
Corak Islam justru sangat kuat di daerah timur, yang meliputi Sulawesi dan Maluku pada umumnya. Hal ini kemungkinan karena penetrasi budaya Hindu dan Budha tidak sekuat di pulau Jawa dan Bali, hal ini dikarenakan kerajaan dengan corak Hidu dan Budha di daerah ini tidak sekuat kerajaan Hindu dan Budha di daerah Jawa dan Bali, sehingga ajaran Hindu-Budha pun tidak mengakar dalam masyarakatnya, dan bahkan justru kepercayaan lokal yang tetap menjadi dominan dalam masyarakat tersebut.
Historiografi tradisional di daerah barat yang justru sangat kental dengan aroma Islam, karena kita tahu daerah pertama yang bersentuhan dengan Islam adalah wilayah barat terutama Aceh. Meskipun di Sumatera pernah ada kerajaan Budha besar yaitu Sriwijaya, namun penetrasi Islam dilancarkan oleh kerajaan Islam setelahnya yaitu Aceh, dan usahanya berhasil sehingga Islam melekat dalam budaya orang Sumatera (melayu).
Dalam historiografi tradisional yang biasa disebut babad, wawacan, carita, sajarah dan lainnya raja-raja diabadikan oleh para pujangga kedalam tulisan baik itu puisi atau prosa sebagai seorang titisan dewa atau pembawa kesejahteraan. Pada hakekatnya penulisan ini dimaksudkan hanya untuk memberikan pujian kepada raja yang telah memberikan kesejahteran kepada rakyatnya. Atau maksud dari penulisan itu bisa juga melegitimasi kekuasaan seorang raja terhadap daerah kekuasaannya. Contoh historiografi tradisional bagian tengah : Babad Tanah Jawi, Wawacan Sajarah Galuh, Carita Parahiyangan, Wangsakerta, Pararaton, Nagarakertagama dan lainnya.
wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
ReplyDeletekunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
http://goldengamat.biz/obat-tradisional-blefaritis/